Sabtu, 31 Juli 2010

Antara aku, t-shirt, BKB, dan... SAMPAH!!!

Saatnya menulis lagi... :)

Hehe, mumpung libur mesti banyak-banyak post nih. Hehehe :)

Ok, tadi siang, Sabtu, 31 Juli 2010, saya ikutan lomba mewarnai T-Shirt yang diadakan oleh Art Line dan Palembang Express di BKB atau Benteng Kuto Besak. Well, biasa aja kali, ya, kalo cuma ngewarnain T-Shirt. Tapi tunggu dulu! Jangan langsung nge-close post ini!!! Bedanya, yang mengikuti lomba ini berjumlah 10.000 orang! Wow! Amazing! :)Nggak tanggung-tanggung lagi, lomba ini langsung mendapatkan penghargaan dari MURI! :)



Jadi, tugas saya kali ini adalah mewarnai dan membuat menarik tampilan T-shirt, yang awalnya, cuma bergambar seekor gajah yang lagi bela diri (yang dari baju si gajah sih kayaknya baju Taekwondo atau Karate). Dan temanya adalah ROAD TO SEA GAMES 2011. Berhubung karena salah satu kota di Indonesia yang menyelenggarakan SEA GAMES adalah kota saya, jadilah seluruh peserta berlomba-lomba membuat menarik T-shirt super polos itu. Eh, dibilang polos juga nggak sih. Soalnya ada gambarnya, meski gak ada warna sama sekali. Yang ada cuma item dan putih. That's it! :/
Mungkin karena kebanyakan orangnya, jadi acara nggak berlangsung dengan terstruktur. Gimana nggak?
Panitia bahkan belum memberitahukan bahwa acara sudah mulai, tapi seluruh peserta sudah pada ngewarnain dan sibuk membuat menarik si gajah. Sebenernya, kita juga nggak berhak menyalahkan panitia karena memang, informasi yang didapatkan banyak peserta juga beda-beda. Namanya juga arus informasi, iya nggak? Jadi jelas dong beragam informasi yang didapatnya.
Dan tim peserta dari SMA saya juga merupakan satunya yang mendapatkan berita yang salah, yang menyatakan bahwa sudah waktunya untuk mulai bekerja, dan mempercantik si T-Shirt.
Sempet ngeri juga saat denger acara belom di mulai, dan para peserta juga belom boleh bekerja. Bahkan, panitia pun mengancam bakal mendiskualifikasi para peserta yang sudah memulai kerja.Gawat! Padahal hampir seluruh peserta di sana (termasuk tim sekolah saya) sudah bekerja dan hampir menyelesaikan 50% pekerjaan kami.

Untunglah, karena banyaknya orang, panitia pun nggak bisa ngecek, siapa-siapa aja yang udah mendahului garis start. Dan ini berarti, tim saya aman! Yeah! :)
Namun, gara-gara ancaman diskualifikasi itulah, ada banyak peserta yang langsung keder dan pulang gitu aja setelah mereka menyelesaikan pewarnaan mereka.
Padahal, juri baru keliling liat-liat T-shirt setelah hampir seluruh peserta pulang. Sayang sekali! :(

Tim saya, sih masih setia menunggu di bawah tenda (Btw, acaranya di bawah tenda loh, jadi rada adem juga. Apalagi bisa liat pemandangan Jembatan Ampera dan Sungai Musi.
Hehehe). Kami juga sekalian nungguin guru pendamping kami buat jemput.
Semua T-shirt yang sudah kami warnai, kami jejerin. Waktu itu, juri lagi asik-asiknya hunting T-shirt buat ditarik dan diambil buat dinilai.

Singkat cerita, ada seorang yang ternyata adalah seorang juri, melihat-lihat jejeran T-shirt kami dan mengambil salah satu T-shirt. Eh! Ternyata itu punya saya! Bahagia memang ada, tapi rasa sedih ikut menghinggapi hati saya. Sebenarnya, setelah T-Shirt itu diwarnai, si T-shirt boleh diambil sebagai kenang-kenangan sama si peserta. Dan sekarang??? T-shirt saya dimana?
Oooh! Moga-moga ini berarti baik, ya. Bisa jadi juara, misalnya? Amin... :)

Some Pics from BKB :)






SAMPAH

Judul post saya hari ini juga menyebutkan SAMPAH, kan? Ya, saya harap, sih, ini bakal jadi renungan kita sendiri, sebagai penduduk negara Republik Indonesia yang baik dan berbudi luhur (halah!). Bagaimana pendapat kalian tentang ini?





Pikir deh, udah berapa kali sih ortu, guru, atau bahkan mungkin temen/orang lain, ngingetin kita buat buang sampah ke tempatnya? Okay, saya juga merasa nggak fair ngomong kayak gini. Tapi, malu nggak sih? Perhatiin deh, kalo kita abis dari mana, misalnya kondangan, tempat kondangan itu pasti jadi kotor banget kan? Itu cuma berapa ratus orang aja udah banyak sampahnya, apalagi acara 10.000 orang mewarnai T-Shirt ini? Sangaaat banyak, bahkan rasanya foto yang ada di atas tadi mungkin masih 10 % atau 20 %-annya.
Kapan Indonesia bisa sadar lingkungan kalo kayak gini caranya?

Katanya cinta bersih, bersih sebagian dari iman, dan bla...blaa....blaaa...

Itu namanya, slogan tinggallah slogan.

Saya emang kayaknya sok jago banget ngomong kayak gini, soalnya terkadang, saya juga sering lupa buang sampah pada tempatnya. Tapi, untuk tempat umum kayak gitu, apalagi itu BKB (Benteng Kuto Besak) kan? Saya mana tega buang sampah di sono.

Yang pengen saya tekankan di sini cuma biar kita tau dan sadar. Kalo ternyata, meski kita nilai kota kita baek-baek aja, ternyata begitu ada event kayak gini, BLESH! Bakal kotor seketika. Jadi, tugas kita ya ikutan membersihkan fasilitas, apalagi kalo itu salah satu objek wisata, iya nggak? :/

Tahu manusia purba kan? Manusia purba aja bikin Kjokken Moddinger buat nampung sampah kerangnya, kenapa kita si manusia serba modern, nggak bisa?

Ini ironi besar bagi kita dong? Baik bagi Indonesia, masyarakat kita saya, dan diri kita sendiri.

Masa mau disamain dengan Paleo Javanicus, Homo Soloensis dan yang lainnya? :/

3 komentar:

  1. saya tertarik dengan gambar gambar t-shert nya.. lutu lutu.. heheh

    BalasHapus
  2. waw itu lucu-lucu gambar di t-shirt nya.
    mau dong hehehe

    BalasHapus
  3. pengeeeennnnnnnnnnnnnnnnnnn T-Shirtnya, T_T
    bagus tuh T-Shirtnya :D

    salam kenala yaa.....^_^

    BalasHapus