Selasa, 31 Mei 2011

Writing : Dari Forum Menulis sampai Novel Handphone

Sudah lama juga saya meninggalkan dunia blog, ya!

Nggak niat pensiun, lho! Hanya saja kesibukan saya sejak duduk di bangku SMA membuat saya nggak bisa berkutik kalo di kasih tugas. Hehe, namanya juga anak muda, kalo udah di kasih tugas satu, pasti hal lain jadi terbengkalai. Hehe... (lagi)

Well, satu lagi yang menyita perhatian saya beberapa hari ini adalah ini!


Saya sedang sibuk menggarap sebuah forum untuk orang-orang yang hobi nulis, khususnya yang hobi bikin cerita sejenis novel atau cerpen. Disediakan juga buat yang suka nulis artikel dan role-play, karena sistemnya adalah forum, anggota lain juga bisa komen di cerita yang dibuat, simpel kan?

Saya sedang keranjingan membuat cerita, entah kenapa. Mungkin itulah alasan mengapa saya tiba-tiba tergugah untuk membuat situs semacam ini. Alasan lain adalah karena saya paham betul perasaan seseorang yang ingin menulis, tapi tak punya tempat untuk mempublikasikannya secara umum. Paling banter ya mempublikasikan secara pribadi dan dijadikan konsumsi sendiri. Hehe.
Di Indonesia sebenarnya sudah ada situs-situs web yang berorientasi story-maker, malah sudah mulai banyak peminatnya. Namun sayang, menurut saya situs-situs tersebut malah tergilas dengan adanya social-networking luar yang lebih berorientasi pada sosialisasi digital seperti facebook dan twitter. Tak bisa dipungkiri, hobi menulis adalah salah satu hobi yang cukup menghabiskan waktu, mulai dari memikirkan ide mau nulis apa sampai dengan proses pembuatannya yang termasuk lama dan makan waktu. Tak heran orang zaman sekarang lebih suka mengungkapkan isi hatinya dalam suatu rangkTautanaian kalimat di twitter atau facebook. Wajar kok, saya sendiri juga sering merasa bosan menghabiskan waktu, berkutat di depan laptop atau komputer hanya untuk menyelesaikan bahan tulisan (kecuali tugas sekolah, hehe. Mau gak mau harus gak bosan ngerjain yang satu ini).

Sebelum memutuskan untuk membuat forum, saya sempat mencari referensi dan info mengenai situs-situs story-maker. Ada sebuah situs yang menarik perhatian saya, yaitu Textnovel. com

Situs ini merupakan situs mobile-novel pertama di Amerika dan sekarang sudah mulai berkembang di Asia dan Afrika. Bila di Indonesia, mobile-novel lebih terkenal dengan sebuah e-book yang dibaca lewat handphone, beda dengan textnovel. Textnovel benar-benar situs yang merupakan wadah para penulis amatir maupun profesional dalam mem-publish novelnya lewat laptop dan handphone! Bahkan, ada salah satu judul novel yang ada di textnovel kini menjadi sangat terkenal dan dibukukan. Novel ini pun cukup laris di pasaran.

Textnovel ternyata bukanlah situs mobile-novel pertama di dunia. Penemu mobil-novel sebenarnya adalah seseorang berkebangsaan Jepang. Di negeri Sakura sendiri, sebenarnya mobile-novel bukanlah barang baru. Menulis mobile-novel sudah menjadi hobi tersendiri bagi beberapa remaja di Jepang. Sebuah perusahaan kartu telepon selular di Jepang, DOCOMO, pun memberikan paket untuk akses mobile-novel karena perkembangannya yang luar biasa di Jepang. Eksistensi mobile-novel ini juga telah mengantarkan beberapa mobile-novelist untuk membukukan novelnya. Kenyataan ini membuat mata dunia tentang dunia novel yang semula hanyalah dalam bentuk buku kini mulai berubah dengan adanya mobile-novel ini.

Dari sana, terpacu niat saya untuk ikut membuat wadah para penulis di Indonesia. Meskipun bukan dalam bentuk mobile-novel aslinya, sih. Hehe. Berhubung forum-hosting yang saya gunakan sekarang telah mengupdate fasilitas-fasilitasnya, sehingga forum saya pun bisa diakses melalui handphone, saya rasa, forum saya juga bisa dikategorikan sebagai mobile-novel, hehe.

Well, bagi yang suka nulis, silakan gabung di sana yah! Anggotanya juga belum banyak sih, tapi semoga bisa menulis dengan nyaman ya di Fingertalk! ;)


See ya!


Click the picture below!

Minggu, 15 Mei 2011

Me = Naive ?

Beberapa hari ini saya merenungkan banyak hal. Saya tidak merenungkan hal-hal yang berat, hanya saja saya memikirkan banyak hal kecil, namun berarti bagi kehidupan saya kemarin dan hari ini, yang menurut saya akan membawa perkembangan besar nantinya dalam kehidupan saya.

Yang saya pikirkan saat itu adalah tentang kehidupan saya.

Kehidupan saya flat dan saya pikir malah terlalu flat. Belum ada dinamika yang berarti dalam kehidupan saya itu. Dan saya pikir, itu cukup wajar, sebab saya sendiri masih duduk di kelas XI SMA dan beberapa bulan lagi, insya Allah, saya resmi menjadi murid kelas XII SMA. Tapi menurut saya, kehidupan itulah yang bikin saya bosan dengan kehidupan saya yang itu-itu aja. Apakah rutinitas yang padat dan datar, yang membuat saya jadi seperti itu? Mungkin saja.

Terkadang, saya memikirkan bisa punya kehidupan ceria seperti yang terlihat dipantulan gambar retina mata saya akan teman-teman satu sekolahan saya. Mereka tampak hidup, maksudku, mereka tampak menikmati hidup mereka. Dan entah kenapa, melihat mereka seperti itu, timbul rasa iri di hati saya. Kok bisa, ya mereka seceria itu? Padahal terkadang, kami sama-sama merasakan ulangan yang sama, tugas sekolah yang sama berat, materi ulangan yang sama padatnya. Rasa penasaran itu terus timbul, hingga membuat otak saya terasa berat akibat memikirkan hal itu. Ketika saya curhat dengan seorang teman, teman saya hanya bilang kalo hal seperti itu tampaknya tak perlu dipikirkan, toh memang pada dasarnya setiap orang itu berbeda. Namun, semakin teman saya itu meyakinkan saya bahwa pemikiran macam itu tak perlu dan tak seharusnya dipikirkan, makin besarlah rasa penasaran yang dibumbui rasa iri itu muncul.

Terkadang, saya juga iri dengan cara orang menghabiskan waktu dengan having fun. Jalan-jalan ke Mall atau malah shopping di Mall. Saya sendiri heran kenapa mereka begitu asyik dengan aktivitas seperti itu. Jujur, saya juga ingin seperti itu. Sekalinya saya pergi ke Mall, saya pasti bareng orang tua, dan jarang banget pergi bareng temen. Itupun perginya buat beli berbagai macam keperluan rumah tangga seperti persediaan makan untuk sebulan, dll. Shopping barang selain itu? Jarang sekali. Mengingat hal itu, saya malah berpikir kalo saya adalah orang yang membosankan, sehingga kayaknya orang aja males ngobrol dan main dengan saya. Seperti waktu TK, saya pernah merasa saya ini laki-laki karena teman saya semuanya laki-laki dan tidak ada temen perempuan yang mau main dengan saya, saya pun tidak terlalu suka main hal-hal yang berbau perempuan, seperti main boneka misalnya? Padahal orang tua saya sering sekali membelikan boneka untuk saya.

Timbul sebuah nasihat dari diri saya yang lain :
"Padahal, ada begitu banyak orang yang kurang beruntung. Tapi kamu malah nggak puas begini? Kamu mau jadi apa? Bersyukur dong! Kamu masih cukup beruntung punya orangtua yang mau menghabiskan waktunya untuk anak-anaknya dan mereka mendengar apa saja yang kamu butuhkan, meski tak semuanya mereka penuhi! Sadar dong! Sana, sujud syukur dan bersyukur sepuasnya!"

Ya, saya tahu.

Saya merasa kalo saya ini cewek paling membosankan sedunia. Saya nggak bisa diajak having fun. Saya juga nggak ngerti cara having fun kayak temen-temen seusia saya. Apa saya inilah yang menderita kuper-syndromme?

Apa saya emang cewek aneh?

Saya juga ingin punya selera fashion bagus kayak temen saya, yang bisa menghias diri dan pakai baju lucu. Tapi apa daya, saya sendiri heran kenapa saya begitu nyaman hanya mempunyai 2 jeans dan beberapa t-shirt di lemari. Saya jarang sekali beli baju baru. Itupun kalo ada acara apa, baru deh beli. Saya heraaaaaan sekali kenapa temen saya bisa punya begitu banyak baju yang lucu dan tiap kesempatan bertemu dengan baju bebas, mereka pasti tampil dengan baju yang berbeda-beda. Sedangkan saya? Mungkin beberapa kali teman saya melihat saya dengan baju yang sama, meski pakainya beda hari. Apa ini yang namanya nggak bersyukur ya?

Ya Tuhan, mohon ampun. Hamba tak bermaksud begitu, hanya saja... Ah, sudahlah. Saya emang kurang bersyukur. -___-"

Mohon Ampun, Ya Allah... :'(

Maybe someday, I'll discover the reason why I'm here. I do make mistake, because I'm human and not perfect. But, something I know is that I'm LIMITED EDITION and there's only one ME in this world. Even I'm not perfect and dull.



Pia
Palembang, 15/05/2011 22:11 PM