"Eh, kamu suka gambar, Pai?"
"Iya, suka banget. Kenapa?"
"Kamu nggak takut?"
"Takut kenapa?"
"Kan katanya kegiatan kayak menggambar 'kan nggak boleh. Menduakan Tuhan, soalnya meniru ciptaan Tuhan."
"Loh, terus, bolehnya ngapain dong?"
"..."
Percakapan ini terjadi kira-kira 5 tahun yang lalu. Saya sempat kaget mendengar pernyataan teman saya ini. Ini memang suatu percakapan biasa antar teman, namun ini cukup membuat saya merasa aneh, bahkan sampai sekarang pun saya tidak habis pikir. Mengapa kok bisa timbul persepsi seperti itu?
Saya memang suka sekali menggambar. Rasanya hampir semua curahan hati saya, saya tuangkan ke dalam gambar-gambar di atas kertas, meski saya yakin hasilnya tidak terlalu bagus seperti seorang pro. Saya lebih suka menghabiskan waktu di kamar saya untuk menggambar dan kemudian mengeditnya secara manual dengan krayon/cat air atau dengan photoshop, ketimbang menghabiskan waktu untuk sekedar mengupdate status FB/Twitter. Meski update status juga merupakan salah satu hobi saya.
Kata-kata seorang rekan dalam komunitas komik tentang agama dan seni, mengingatkan saya akan percakapan pendek antara saya dan teman 5 tahun yang lalu, yang telah saya tulis sebagai pembuka posting hari ini. Semula saya melupakan hal itu, namun teringat lagi karena beberapa hari ini sedang gencar-gencarnya browsing tentang artblog atau blog yang berisikan hasil karya penulisnya.
Saya ingat sekali betapa teman saya itu tampaknya mencoba membujuk saya untuk perlahan-lahan meninggalkan hobi yang sudah saya tekuni sejak saya masih TK ini. Saya sadar, gambar saya memang tak bagus apalagi indah, tapi mengapa harus dihentikan saat saya masih ingin terus belajar? Saya mencoba melakukan perlawanan dengan teori itu. Ada begitu banyak seniman di dunia ini, dan saya rasa, karyanya malah membawa kebaikan di seluruh dunia dan sama sekali tidak merugikan orang banyak, kenapa harus dilarang? Menurut saya, alangkah mubazirnya suatu bakat yang diberikan Tuhan, apabila manusia itu sendiri tidak melanjutkan apa yang sudah menjadi miliknya. Maksud saya, apa gunanya sebuah bakat seni bila pada akhirnya bakat tersebut malah tidak dikembangkan?
Saya, sebagai seorang yang menyukai seni tentu saja merasa terkejut dan kecewa akan pernyataan teman saya itu. Meski dahulu saya hanya menganggap kata-kata teman saya itu angin lalu, namun sekarang, setelah menyadari artinya, saya justru ingin menantang balik teman saya itu. Apa dasarnya ia mengatakan bahwa seni itu diharamkan?
Saya, sebagai seorang yang beragama, tahu diri dan tentunya tahu, bahwa semua yang telah saya lakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti. Namun, saya tetap tak habis pikir kenapa ada teori bahwa seorang seniman, seperti pelukis dan pemahat merupakan profesi yang makruh, bahkan haram hukumnya. Saya tidak tahu apakah ini benar atau tidak, tapi saya tetap ragu akan pernyataan ini. Saya seorang Muslim, meski bukan orang yang terlalu alim, tapi saya tahu betul, Tuhan saya sangat mencintai keindahan, makanya seluruh dunia dan isi bumi ini diciptakannya dengan bentuk yang indah dan artistik. Junjungan saya, Nabi Muhammad SAW juga merupakan sosok yang mencintai keindahan. Lalu mengapa ada yang mengatakan kalo seni itu dilarang?
Ada yang mengatakan kalau menggambar dan memahat itu menduakan Tuhan, karena mencoba meniru apa yang diciptakan Tuhan.
Mungkin benar, tapi mungkin juga salah. Saya mungkin memang seorang anak SMA belum tahu apa-apa tentang agama dan dunia, tapi saya tahu betul betapa agama saya merupakan agama yang menyukai keindahan. Mungkin terlihat melawan, ataupun bodoh, tapi saya harap, teori itu hanya teori dan bukan kebenaran.
Tapi, bila memang itu dilarang, saya mohon ampun, kepadamu Ya Allah. Engkau Maha Tahu.
Saya sangat suka menggambar, hanya itu. Saya mohon agar kemampuan yang Engkau berikan kepada hambaMu yang serba kekurangan ini tidak membawa malapetaka dan kehancura, Ya Allah. Hamba hanya tak ingin apa yang Engkau berikan ini sia-sia.
Amin
Saya memang suka sekali menggambar. Rasanya hampir semua curahan hati saya, saya tuangkan ke dalam gambar-gambar di atas kertas, meski saya yakin hasilnya tidak terlalu bagus seperti seorang pro. Saya lebih suka menghabiskan waktu di kamar saya untuk menggambar dan kemudian mengeditnya secara manual dengan krayon/cat air atau dengan photoshop, ketimbang menghabiskan waktu untuk sekedar mengupdate status FB/Twitter. Meski update status juga merupakan salah satu hobi saya.
Kata-kata seorang rekan dalam komunitas komik tentang agama dan seni, mengingatkan saya akan percakapan pendek antara saya dan teman 5 tahun yang lalu, yang telah saya tulis sebagai pembuka posting hari ini. Semula saya melupakan hal itu, namun teringat lagi karena beberapa hari ini sedang gencar-gencarnya browsing tentang artblog atau blog yang berisikan hasil karya penulisnya.
Saya ingat sekali betapa teman saya itu tampaknya mencoba membujuk saya untuk perlahan-lahan meninggalkan hobi yang sudah saya tekuni sejak saya masih TK ini. Saya sadar, gambar saya memang tak bagus apalagi indah, tapi mengapa harus dihentikan saat saya masih ingin terus belajar? Saya mencoba melakukan perlawanan dengan teori itu. Ada begitu banyak seniman di dunia ini, dan saya rasa, karyanya malah membawa kebaikan di seluruh dunia dan sama sekali tidak merugikan orang banyak, kenapa harus dilarang? Menurut saya, alangkah mubazirnya suatu bakat yang diberikan Tuhan, apabila manusia itu sendiri tidak melanjutkan apa yang sudah menjadi miliknya. Maksud saya, apa gunanya sebuah bakat seni bila pada akhirnya bakat tersebut malah tidak dikembangkan?
Saya, sebagai seorang yang menyukai seni tentu saja merasa terkejut dan kecewa akan pernyataan teman saya itu. Meski dahulu saya hanya menganggap kata-kata teman saya itu angin lalu, namun sekarang, setelah menyadari artinya, saya justru ingin menantang balik teman saya itu. Apa dasarnya ia mengatakan bahwa seni itu diharamkan?
Saya, sebagai seorang yang beragama, tahu diri dan tentunya tahu, bahwa semua yang telah saya lakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti. Namun, saya tetap tak habis pikir kenapa ada teori bahwa seorang seniman, seperti pelukis dan pemahat merupakan profesi yang makruh, bahkan haram hukumnya. Saya tidak tahu apakah ini benar atau tidak, tapi saya tetap ragu akan pernyataan ini. Saya seorang Muslim, meski bukan orang yang terlalu alim, tapi saya tahu betul, Tuhan saya sangat mencintai keindahan, makanya seluruh dunia dan isi bumi ini diciptakannya dengan bentuk yang indah dan artistik. Junjungan saya, Nabi Muhammad SAW juga merupakan sosok yang mencintai keindahan. Lalu mengapa ada yang mengatakan kalo seni itu dilarang?
Ada yang mengatakan kalau menggambar dan memahat itu menduakan Tuhan, karena mencoba meniru apa yang diciptakan Tuhan.
Mungkin benar, tapi mungkin juga salah. Saya mungkin memang seorang anak SMA belum tahu apa-apa tentang agama dan dunia, tapi saya tahu betul betapa agama saya merupakan agama yang menyukai keindahan. Mungkin terlihat melawan, ataupun bodoh, tapi saya harap, teori itu hanya teori dan bukan kebenaran.
Tapi, bila memang itu dilarang, saya mohon ampun, kepadamu Ya Allah. Engkau Maha Tahu.
Saya sangat suka menggambar, hanya itu. Saya mohon agar kemampuan yang Engkau berikan kepada hambaMu yang serba kekurangan ini tidak membawa malapetaka dan kehancura, Ya Allah. Hamba hanya tak ingin apa yang Engkau berikan ini sia-sia.
Amin